Jumat, 20 Mei 2011

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP


A.    PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya, yaitu :
1.      Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.      Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3.      Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup mempunyai beberapa unsur–unsur, yaitu :
B.     CITA – CITA
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, cita–cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Jadi, cita–cita merupakan pandangan masa depan, atau pandangan hidup yang akan datang. Cita–cita disebut angan–angan bila cita–cita tidak mungkin atau belum terpenuhi. Ada tiga faktor seseorang dapat mencapai apa yang dicita–citakannya, yaitu faktor manusia yang memiliki cita–cita tersebut, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita–citakan, dan seberapa tinggikah cita–cita yang ingin dicapai.
C.    KEBAJIKAN
Untuk mengetahui apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia sebagai makhluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagai makhluk Tuhan. Sebagai makhluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Suara hati adalah semacam bisikan dalam hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.  
Sebagai anggota masyarakat, maka seseorang juga terikat dengan suara masyarakat. Setiap masyarakat adalah kumpulan pribadi–pribadi, hingga tiap suara masyarakat pada hakikatnya adalah kumpulan suara hati pribadi – pribadi dalam masyarakat  itu. Untuk menentukan baik atau buruk suatu perbuatan dilihat menurut suara hati sendiri, meskipun demikian tetap harus dinilai dan diukur menurut suara atau pendapat umum.
Sebagai makhluk Tuhan, manusia harus mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan selalu membisikkan agar manusia selalu berbuat baik dan menghindari semua perbuatan yang tidak baik. Jadi, kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat, dan hukum Tuhan. Faktor yang menentukan tingkah laku tiap orang ada tiga hal, yaitu faktor pembawaan(heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Faktor kedua yaitu lingkungan(environment), lingkungan membentuk jiwa seseorang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Faktor ketiga adalah pengalaman khas yang pernah diperoleh, pengalaman memberikan manusia suatu bekal yang selalu dipergunakan sebagai pertimbangan sebelum seseorang mengambil tindakan.
D.    USAHA / PERJUANGAN
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita–cita. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia.
E.     KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat yaitu :
a)      Aliran Naturalisme, hidup manusia dihubungkan dengan kekuatan gaib, kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari Tuhan, jadi pandangan hidup manusia harus dilandasi oleh ajaran Tuhan melalui agamanya. Tapi bagi yang tidak percaya Tuhan, pandangan hidupnya dilandasi oleh kekuatan natur sifatnya atheisme.
b)      Aliran Intelektualisme, dasar aliran ini adalah logika/akal. Pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal, pandangan ini disebut liberalisme.
c)      Aliran Gabungan, dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomor duakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tapi tidak menentukan, dan logika berpikir kolektif(masyarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme. Bila dasar keyakinan itu keyakinan gaib dari Tuhan dan akal, kedua–duanya mendasari keyakinan secara seimbang, akal dalam arti baik sebagai logika berpikir maupun sebagai hati nurani, logika berpikir baik secara individual maupun kolektif, pandangan hidup ini disebut sosialisme-religius.
F.     LANGKAH – LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
1.      Mengenal, mengenal merupakan kodrat manusia, yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidup yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
2.      Mengerti, mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Mengerti terhadap pandangan hidup disini memegang peranan penting, karena dengan mengerti akan ada kecenderungan mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup itu.
3.      Menghayati, menghayati disini diartikan dengan menghayati nilai–nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup.
4.      Meyakini, meyakini merupakan suatu hal yang cenderung memperoleh suatu kepastian hingga dapat mencapai suatu tujuan hidup. Dengan meyakini berarti secara langsung menerima dengan ikhlas terhadap pandangan hidup.
5.      Mengabdi, pengabdian merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya. Dan pengabdian ini hendaknya dijadikan pakaian, baik dalam waktu tentram atau bila menghadapi hambatan, tantangan, dsb.
6.      Mengamankan, proses ini merupakan langkah terakhir. Langkah ini merupakan langkah terberat dan benar–benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar